Setahun belakangan ini, aku sedang membiasakan menggunakan sistem operasi Linux untuk keperluan sehari-hari. Sebelum kulanjutkan cerita ini lebih jauh, aku tegaskan bahwa posisiku dalam perang dingin Open Source dan proprietary software adalah netral. Maksud netral di sini adalah aku menganggap masalah perang dingin ini adalah masalah pilihan, pilih sistem yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Oke, kembali ke cerita utama. Setahun belakangan ini, aku sedang membiasakan menggunakan sistem operasi Linux. Dari beberapa pilihan distro (distribusi) Linux yang beraneka ragam, ada tiga distro favorit yang pernah kugunakan, yaitu OpenSUSE, Fedora, dan Ubuntu. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya aku pun memilih distro favorit sejuta umat, yaitu Ubuntu. Lanjutkan membaca “Aku dan Workspace”