Ketika Waktu Bisa Diulang

Semuanya berawal ketika saya melihat sebuah iklan tentang film yang berjudul Source Code. Karena saya berkecimpung di dunia komputer (sort of), saya mengira film ini berkaitan dengan pemrograman dan kawan-kawannya. Iya, mungkin memang ada komputer yang terlibat, tetapi tidak dominan.

Film Source Code bercerita tentang seorang pria bernama Capt. Colter Steven yang tiba-tiba terbangun di dalam kereta api. Dia sempat kebingungan ketika ia disapa oleh teman satu gerbong, Christina namanya, sebagai Sean Fentress. Delapan menit kemudian, sebuah ledakan terjadi dan dia terbangun di tempat yang berbeda yang disebut kapsul. Di dalam kapsul, ia diberikan informasi bahwa dia memiliki misi untuk mengetahui siapa pelaku pengeboman kereta itu dengan cara kembali ke dalam ingatan jangka pendek Sean Fentress yang menjadi korban tewas. Colter hanya memiliki waktu selama delapan menit saja untuk mengungkap pelaku pengeboman tersebut. Setiap mengalami kegagalan dalam mengungkap kasus, Colter harus kembali lagi ke dalam kereta pada saat yang sama dengan orang-orang yang sama. Dunia dalam kereta ini merupakan dunia kreasi yang diciptakan menggunakan sistem yang disebut Source Code.

Peristiwa masuknya Colter ke dunia kreasi yang berulang-ulang untuk memecahkan sebuah kasus ini mengingatkan saya pada sebuah anime yang memiliki kesamaan tema. Anime tersebut adalah Higurashi no Naku Koro Ni (When the Cicadas Cry). Anime ini terdiri atas dua buah seri, yaitu Higurashi no Naku Koro Ni sebagai question arc dan Higurashi no Naku Koro Ni Kai sebagai answer arc.

Higurashi no Naku Koro Ni berkisah tentang seorang anak lelaki bernama Maebara Keiichi yang baru pindah ke desa Hinamizawa. Di desa ini, Keiichi mulai berkenalan dengan teman-teman di sekolah yang kebetulan hanya memiliki satu kelas. Sedikit demi sedikit, misteri di desa Hinamizawa mulai terbuka dan Keiichi mulai merasakan perbedaan kelakuan teman-temannya tersebut.

Seperti Source Code, Keiichi dan teman-temannya harus kembali ke waktu awal ketika mengalami kegagalan dalam menyelesaikan misi mereka, yaitu bertahan hidup dan membongkar misteri di balik Hinamizawa. Bagi teman-teman yang ingin melihat anime ini, saya peringatkan bahwa anime ini sedikit berdarah (oke, berdarah-darah). I’ve warned you. Berbeda dengan Source Code, tidak ada penjelasan ilmiah dalam anime Higurashi no Naku Koro Ni ini. Namun secara keseluruhan, anime ini sangat menegangkan dan masuk ke dalam daftar anime favorit saya. 😀

Meskipun kedua film tersebut menunjukkan perulangan waktu, sejatinya dunia dalam perulangan waktu tersebut adalah dunia paralel yang berbeda dengan dunia yang saat ini terjadi. Dunia di mana kemungkinan-kemungkinan lain dalam hidup kita terjadi. Mungkinkah ada dunia paralel yang berbeda sama sekali dengan dunia di mana kita hidup sekarang?

11 tanggapan untuk “Ketika Waktu Bisa Diulang

  1. Baru tahu anime itu. 😀

    Tapi, soal pilem, yeah, itu pilem emang menarik. Tapi ga mampu menarik saya untuk menontonnya kembali seperti layaknya “Insidious”. :mrgreen: Ceritanya bagus sih, menarik, science banget (meski saya dan adik saya sepakat hal itu mustahil diterapkan di dunia nyata). 😀

    1. Ati-ati lho mas.. udah saya peringatkan.. Berdarah-darah.. 😀

      Iya, ide ceritanya memang menarik.Tapi penjelasan ilmiahnya cuman seperti itu saja dan tingkat ketegangannya agak berkurang.. Higurashi no Naku Koro Ni lebih menegangkan mas.. dijamin! 😀

  2. Source Code film paling menyebalkan. Endingnya nggak jelas maksudnya apa. Filmnya Leo, Inception yang ruwet saja endingnya bisa dimengerti, lha ini, Source Code, “mbuletisasi”.

    *Rintihan film-holic yang otaknya nggak nyambung dengan film yang ditonton*

Tinggalkan Balasan ke fi Batalkan balasan