Semua bermula ketika saya membaca sebuah artikel tulisan si Matt Mullenweg (siapa hayoo??) yang menyatakan bahwa dirinya adalah seorang Dvorak typist. Artikel tersebut kurang lebih menceritakan tentang bagaimana dirinya berpaling dari keyboard layout QWERTY ke Dvorak, beserta beberapa alasan dan manfaat yang ia rasakan. Penasaran, saya pun mencari tahu tentang keyboard layout Dvorak dan menemukan beberapa hal yang menarik.
- Layout keyboard standar QWERTY awalnya digunakan untuk menghindari kemacetan ketik pada mesin ketik. Permasalahan ini sudah tidak ditemui pada komputer (WikiHow).
- Layout keyboard Dvorak didesain berdasarkan penelitian dari August Dvorak dan William Dealey. Penelitian ini mengkaji huruf-huruf yang sering digunakan (dalam bahasa Inggris). Huruf-huruf tersebut ditempatkan pada lokasi home row (baris awal atau baris tengah), sehingga lebih cepat diakses.
- Layout Dvorak dipercaya dapat mengurangi resiko cedera saat mengetik, seperti Carpal Tunnel Syndrome dan Repetitive Strain Injuries. Jika teman-teman sering merasakan sakit di pergelangan tangan akibat mengetik, mungkin teman-teman harus mulai berhati-hati.
- Pengguna Dvorak melaporkan bahwa kecepatan mengetik mereka meningkat bila dibandingkan dengan menggunakan keyboard QWERTY. Hal ini disebabkan distribusi huruf yang sesuai dengan frekuensi pemakaian.
Secara pribadi, saya tertarik untuk mencoba menggunakan keyboard layout Dvorak. Mungkin nanti setelah kuliah saya selesai, saya akan mencoba belajar mengetik lagi menggunakan keyboard Dvorak. Sebagai penutup, silahkan teman-teman membaca sebuah komik yang didedikasikan untuk keyboard Dvorak.
kira2, kebiasaan jari2 kita yg udah kenal sama QWERTY, bakalan susah ga ngadaptasi Dvorak?
menurut pendapat beberapa orang, tidak terlalu susah karena layoutnya relatif mudah diingat..
pada home row, tangan kiri adalah huruf vokal, tangan kanan adalah huruf konsonan yang sering dipakai..
pada pojok kiri atas adalah punctuation, sisanya adalah huruf konsonan yang jarang dipakai…
cuku mudah kan?? 😀
walaaah,,
kalau keyboard jenis kaya gitu, brarti harus belajar dari awal lagi kayanya… heheehe
pake 11 jari dulu (satu satu maksudnya)
bisa langsung pake touch type mas… artinya jari2 kita siagakan di home row dan nanti tinggal membiasakan jari ini digunakan untuk mengetik huruf apa.. 😀
Semua tergantung kebiasaan, tapi memulai dengan yang baru kelihatannya akan susah
kalo itu adalah untuk sesuatu yang lebih baik (mengurangi resiko RSI atau MTS), saya rasa worth it untuk dicoba.. 😀
hmmmmmmm jujur menone ga pernah gunain sob….. mantaaappp
salam persahabatan selalu dr MENONE
saya juga blum pernah sob…
Salam persahabatan juga untuk MENONE..:D
Wah jadi ingin mencoba. Kira-kira di Indonesia bisa keluar kapan ya gadget dengan keyboard seperti itu? 😀
sepertinya ga ada di Indonesia mas.. karena kurang populer.. hehe..
Pengen Nyobain juga nih jadinya.
tapi untuk penulisan bahasa indonesia gimana yah?
itu kan udah di desain khusus untuk bahasa inggris, bagaimana dengan bahasa indonesia ?
apakah jadi lebih mudah dari qwerty?
misalnya nulis “KEJU”
hehe, jadi aga susah 😛
tapi semua pasti punya kelebihan dan kekurangan
Belum ada yang meneliti untuk Bahasa Indonesia bang deny…
Mungkin jika ada yang mau meneliti akan bagus sekali..
Hehe.. kan bergantung pada frekuensi kata-kata yang sering digunakan.. Kalau kata KEJU sering digunakan ya mungkin akan sedikit lebih sulit.. 😀
Mas Arif bagus nih tulisan nya..
Pengetahuan nya unik..
kalo blog yang ini andreastjong.wordpress.com udah lama nggak di-update.
Saya males nih akhir2.. Kehabisan topik yang greget gitu.
hehe.. dasar hobi browsing sih mas andre…
ya coba liat timeline twitter buat cari inspirasi, atau browsing2 aja.. pasti bisa kok 😀
NURHAYADI
BESERTA STAFF KABINET ZIZZAHAZ BERSATU
MENGUCAPKAN
TAQABALALLAHU MINNA WA MINKUM
MINAL ‘AIDIIN WAL FAIZIIN
HAPPY IEDUL FITHRI 1432H
amin amin…
terima kasih ya kang nur… mohon maaf lahir batin.. 😀
sayangnya belum umum dipakai di Indonesia ya?
yang sering saya lihat masih yang tipe qwerty
di dunia juga blm umum dipakai. hanya ada beberapa pembuat keyboard yang menyediakan..
pemakainya juga tidak sebanyak keyboard qwerty… 😀